Kamis, 17 Februari 2011

letak sungsang

TINJAUAN TEORITIS LETAK SUNGSANG

A.   PENGERTIAN
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagau bagian yang terendah (presentasi bokong) (Djamhoer Martaadisoebrata: 2005).
Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus dan kepala dibawah (Rustam Mohctar: 1998).
Pengertian Kehamilan Sungsang adalah Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis (Manuaba: 1998).
Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan bagian rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.
Kejadian letak sungsang berkisar antara 2-3% bervariasi di berbagai tempat. Sekalipun kejadian kecil, tetap mempunyai penyulit yang besar dengan angka kematian sekitar 20-30%( Sarwono Prawirohardjo,2002). Pada letak kepala, kepala yang merupakan bagian terbesar lahir terlebih dahulu, sedangkan pesalinan letak sungsang justru kepala yang merupakan bagian terbesar bayi akan lahir terakhir.Persalinan kepala pada letak sungsang tidak mempunyai mekanisme “Maulage” karena susunan tulang dasar kepala yang rapat dan padat, sehingga hanya mempunytai waktu 8 menit, setelah badan bayi lahir. Keterbatasan waktu persalinan kepala dan tidak mempunyai mekanisme maulage dapat menimbulkan kematian bayi yang besar (Manuaba: 1998).


B.   KLASIFIKASI
Angka kejadian ±3% dari kehamilan. Letak sungsang dapat dibagi menjadi:
1.    Letak bokong murni (presentasi bokong murni, dalam bahasa inggris “frank breech”. Bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.
2.    Letak bokong kaki, presentasi bokong kaki disamping bokong teraba kaki, dalam bahasa inggris “complet breech”. Disebut letak bokong kaki sempurna atau jika tidak sempurna jika disamping bokong teraba satu kaki atau satu kaki saja.
3.    Letak lutut (presentasi lutut)
4.    Letak kaki (presentasi kaki), dalam bahasa inggris kedua letak yang terakhir ini disebut “inkomplet breech presentation”.
Bergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya satu kaki atau lutut disebut letak kaki atau lutut dapat dibagi menjadi letak kaki atau lutut sempurna dan letak kaki atau lutut tidak sempurna (Djamhoer Martaadisoebrata: 2005).
Bentuk-Bentuk Letak Sungsang (Prof.Dr.Ida Bagus Gede Manuaba,SpOG,1998) Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan bentuk letak sungsang sebagai berikut :
1.    Letak Bokong Murni
a.    Teraba bokong
b.    Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
c.    Kedua kaki bertindak sebagai spalk
2.    Letak Bokong Kaki Sempurna
a.    Teraba bokong
b.    Kedua kaki berada di samping bokong

3.     Letak Bokong Tak Sempurna
a.    Teraba bokong
b.    Disamping bokong teraba satu kaki
4.    Letak Kaki
a.    Bila bagian terendah teraba salah satu dan atau kedua kaki atau lutut
b.    Dapat dibedakan letak kaki bila kaki terendah ; letak bila lutut terendah.
Untuk menentukan berbagai letak sungsang dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan dalam, pemeriksaan foto abdomen, dan pemeriksaan ultrasonografi.Letak Bokong Murni Þ Flexi pada paha, extensi pada lutut, ini merupakan jenis yang tersering dan meliputi hampir 2/3 presentasi bokong.Letak Bokong Kaki Sempurna  Flexi pada paha dan lutut (Frant Greech).ÞLetak Bokong Tak Sempurna / lutut  Satu atau dua kaki dengan ekstensiÞ pada kaki merupakan bagian terendah (Fn Complek Breech).


C.   ETIOLOGI
Faktor-faktor presentasi bokong meliputi prematuritas, air ketuban yang berlebihan. Kehamilan ganda, plasenta previa, panggul sempit, fibra, myoma,hydrocepalus dan janin besar. Banyak yang diketahui sebabnya, ada pesentasi bokong membakal. Beberapa ibu melahirkan bayinya semua dengan presentasi bokong menunjukkan bahwa bentuk panggulnya adalah sedemikian rupa sehingga lebih cocok untuk presentasi bokong daripada presentasi kepala.. Implantasi plasenta di fundus atau di tonus uteri cenderung untuk mempermudah terjadinya presentasi bokong ( Harry oxorn,1996 )
Penyebab letak sungsang dapat berasal dari
1.    Sudut Ibu
a.    Keadaan rahim
*     Rahim arkuatus
*     Septum pada rahim
*      Uterus dupleks
*     Mioma bersama kehamilan
b.    Keadaan plasenta
*     Plasenta letak rendah
*     Plasenta previa
c.    Keadaan jalan lahir
*     Kesempitan panggul
*     Deformitas tulang panggul
*     Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2.    Sudut janin
Pada janin tedapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :

a.    Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
b.     Hedrosefalus atau anesefalus
c.     Kehamilan kembar
d.    Hidroamnion atau aligohidromion
e.    Prematuritas
Dalam keadaan normal, bokong mencapai tempat yang lebih luas sehingga terdapat kedudukan letak kepala. Disamping itu kepala janin merupakan bagian terbesar dan keras serta paling lambat. Melalui hukum gaya berat, kepala janin akan menuju kearah pintu atas panggul. Dengan gerakan kaki janin, ketegangan ligamentum fatundum dan kontraksi braxson hicks, kepala janin berangsur-angsur masuk ke pintu atas panggul.(Manuaba 1998).
Menurut Prof. DR. Rustam Mohctar, MPH. penyebab dari letak sungsang adalah:
1.    Fiksasi pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada panggul sempit, hidrosefalus, aneseflus, plasenta previa, tumor-tumor pelvis, dan lain-lain.
2.    Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil, (premature).
3.    Gamelli (kehamilan ganda).
4.    Kelainan uterus, seperti pada uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri.
5.    Janin sudah lama mati.
6.    Sebab lain yng tidak diketahui .
Menurut Prof. dr. Sulaiman Sastrawinata, SpOG. Penyebab letak sungsang adalah:
1.    Prematuritas karena bentuk rahim kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala anak relative besar.
2.    Hidramnion karena anak mudah bergerak.
3.    Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala kedalam pintu atas panggul.
4.    Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bikornis.

5.    Panggul sempit: walaupun panggul sempit sebagai penyebab letak sungsang masih disangsikan oleh berbagai penulis.
6.    Kelinan bentuk kepala, yaitu: hidrosefalus dan ansefalus karena kepala kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
D.   DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakan dengan pemerikasaan abdominal. Pada palpasi di bagian bawah teraba bagian yang kurang keras dan kurang bundar, sementara di fundus teraba bagian yang keras, bundar dan melenting. Denyut jantung janin terdengar di atas pusat. Pemeriksaan dengan USG atau rontgen dapat mengetahui letak yang sebenarnya pada pemeriksaan pervaginam teraba bagian lunak anus juga akan teraba bagian sacrum.
Pergerakan anak diraba oleh si ibu di bagian bawah perut, di bawah pusat, dan ibu sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
Pada palpasi akan teraba bagian keras, bundar, dan melentingpada fudus uteri. Punggung akan dapat dirabapada salah satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan. Diatas shimpisis teraba bagian yang kurang bundar dan lunak.
Bunyi jantung terdengar pada punggung anak setinggi pusat. Jika pembukaan sudah besar, pada pemeriksaan dalam dapat diraba 3 benjolan tulang, yaitu kedua tubera ossis ischi dan ujung os. Sacrum, sedangkan os sacrum dapat dikenal sebagi tulang meruncing dengan deretan prossesus spinosus di tengah-tengah tlang tersebut.
Antara tiga benjolan tulang tadi dapat diraba anus dan genitalia anak, tetapi jenis kelamin anak hanya dapat ditentukan jika edema tidak terlalu besar (Djamhoer Martaadisoebrata: 2005).
Bokong harus dibedakan dari muka karena pada letak muka jika caput siccedeneum besar, muka dapat disangka bokong karena kedua tulang pipi dapat menyerupai os sacrum yang mempunyai deretan prossesus spinosus yang disebut Krista sakralia media.( Harry oxorn,1996 )
   

E.    DIAGNOSA KEDUDUKAN
1.    Pemeriksaan abdominal
a.    Letaknya adalah memanjang.
b.    Di atas panggul terasa massa lunak mengalir dan tidak terasa seperti kepala. Dicurigai bokong. Pada presentasi bokong murni otot-otot paha teregama di atas tulang-tulang dibawahnya, memberikan gambaran keras menyerupai kepala dan menyebabkan kesalahan diagnostic.
c.     Punggung ada di sebelah kanan dekat dengan garis tengah bagian-bagian kecil ada di sebelah kiri, jauh dari garis tengah dan di belakang.
d.    Kepala berada di fundus uteri. Mungkin kepala cukup diraba bila kepala ada di bawah tupar/iga-iga. Kepala lebih keras dan lebih bulat dari paha bokong dan kadang-kadang dapat dipantulkan (Balloffablle) dari pada bokong uteri teraba terasa massa yang dapat dipantulkan harus dicurigai presentasi bokong.
e.    Tonjolan kepala tidak ada bokong tidak dapat dipantulkan
2.  Denyut jantung janin
Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau di atas umbilicus dan pada sisi yang sama pada punggung. Pada RSA (Right Sacrum Antorior) denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadrat kanan atas perut ibu kadang-kadang denyut jantung janin terdengar di bawah umbilicus
3.  Pemeriksaan vaginal
a.    Bagian terendah teraba tinggi
b.    Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis sutura dan fantenella. Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukkan adanya mal presentasi.
c.    Bagian terendahnya teraba lunak dan ireguler. Anus dan tuber ichiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat dikelirukan dengan muka.
d.    Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik ke bawah dan teraba oleh jari-jari pemeriksa. Ia dapat dikelirukan dngan kepala oleh karena tulang yang keras.
e.    Sakrum ada di kuadran kanan depan panggul dan diameter gitochanterika ada pada diameter obligua kanan.
4.   Pemeriksaan Sinar X
Sinar X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kelainan-kelainan seperti hydrocephalus.
5.  Perbedaan kaki dan tangan
a.    Pada kaki ada kalkaneus jadi ada 3 tonjolan tulang ialah mata kaki dan kalkaneus. Pada tangan hanya ada mata dipergelangan tangan.
b.    Kaki tidak dapat diluruskan terhadap tungkai selalu ada sudut.
c.    Jari kaki jauh lebih pendek dari telapak kaki.( Djamhoer Martaadisoebrata: 2005).
F.    PROGNOSIS
Bagi ibu pada letak sungsang tak banyak bebeda dengan prognosis pada letak kepala; mungkin rupture uteri lebih sering terjadi. Sebaliknya, prognosis bagi anak dengan letak sungsang lebih buruk, terutama jika anak besar dan ibunya seorang primigravida.
Kematian anak ±14%. Jika kematian karena prematuritas dikurangi, kematian anak dengan letak sungsang tetap 3 kali lebih besar daripada kematian anak letak kepala.
Penyebab kematian anak pada letak sungsang:
1.    Setelah pusat lahir, kepala anak akan mulai masuk kedalam rongga pangul sehingga talipusat tertekan antara kepala dan rongga panggul. Diduga bahwa kepala harus lahir dalam 8 menit, sesudah pust lahir supaya anak lahir dengan selamat.
2.    Pada letak sungsang dapat terjadi perdarahan otak mkarena kepala dilahirkan dengn cepat.
3.    Dapat terjadi kerusakan tulang belakang karena tarikan badan anak.
4.    Pada letak sungsang lebih sering terjadi tali pusat menumbung karena bagian depan anak kurang baik menutup bagian bawah rahim.
Selain itu angka kesakitan pada bayi juga tinggi karena juga mungkin terjadi fraktur adari humerus atau klavikula pada waktu melhirkan lengan, paralisis lengan karena tekanan atau tarikan pada fleksus brakialis pada waktu melahirkan kepala dengan cara Mauriceau. (Djamhoer Martaadisoebrata: 2005).
G.   PENANGANAN
1.    Sikap sewaktu hamil
Karena kita ketahui bahwa prognosa pada anak tidak begitu baik, maka usahakan merubah leyak janin dengan versi luar jika kehamilan telah cukup bualan. Tujuannya adalah untuk merubah letak bokong menjadi letak kepala. Hal ini dilakukanpada primi dengan kehamilan 24 minggu, multi dengan usia kehamilan 36 minggu, dan tidak ada kehamilan gamelli, panggul sempit, dan plasenta previa.
Syarat:
*      Pembukaan kurang dari 5 cm.
*      Ketuban masih ada.
*      Bokong belum turun atau masuk pintu atas panggul.
Tehknik:
*      Lebih dahulu bokong dilepaskan dari PAP dn ibu dalam posisi trendelemburg.
*      Tangan kiri diletakkan di kepala dan tangan kanan pada bokong.
*      Putar kearah muka atau perut janin
*      Lalu tukar tangan kiri diletakkan di bokong dan tangan kanan dikepala.
*      Setelah berhasil pasang gurita, dan observasitensi, DJJ, serta keluhan. (Rustam Mohctar: 1998).
2.    Persalinan
a.    Persalinan metode Brach
b.    Ekstraksi bokong parsial
*         Klasik
*         Muller
*         Lovset
c.    Melahirkan kepala
*      Mauricceau (veit smeillie)
*      Naujoks
*      Praque terbalik
*      De snoo
*      Martin Winkel (Manuaba 1998).


MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN LETAK SUNGSANG TERHADAP NY.N DI POLI KIA RSUD. UNDATA PALU.
Nomor register                                  : -
Tanggal masuk                                 : 1-juni-2010
Tanggal pengkajian                           : 1-juni-2010
Nama mahasiswa yang mengkaji   : E N G G A R

A.        PENGUMPULAN DATA DASAR
1.    Pengkajian (data subyektif)
Identitas (biodata)
a).  Ibu
Nama                          : Ny. N
Umur                          : 30 tahun
Agama                        : Islam
Suku/Bangsa              : Bugis/Indonesia
Pendidikan Terakhir   : SMP
Pekerjaan                   : URT
Alamat                        : Jl. Bulu Masimba. No. 01
b). Suami
Nama                          : Tn. P
Umur                          : 35 tahun
Agama                        : Islam
Suku/Bangsa              : Bugis/Indonesia
Pendidikan Terakhir   : SMA
Pekerjaan                   : Swasta
Alamat                        : Jl. Bulu Masomba. No. 01
2.     Anamnesa
Pada tanggal 1 juni 2010 pukul 10.00 WITA.
a)  Alasan kunjungan ibu saat ini:
Ibu mengatakan hamil anak ketiga usia kehamilan 9 bulan mengeluh cepat lelah, sering BAK, susah tidur, pegal-pegal pada punggung dan kaki.
b)  Riwayat kehamilan sekarang
©  HpHt                       : lupa
©  TP                           : ?
©  ANC                        : teratur di Puskesmas
©  Imunisasi TT           : 2 kali
©  Keluhan                  : tidak ada
©  Trimester I
ANC         : 1X di bidan
Keluhan : Ibu mengatakan pusing, cepat lelah serta tidak nafsu makan
Terapi :
1.    Tablet vitamin B komplek 3X1 tablet/hari
2.    .Kalcium laktat 3X1 tablet/hari
3.    Asam folat 1X1 tablet/hari
Anjuran :
1.    Banyak istirahat
2.    Makan makanan yang diinginkan
© Trimester II
ANC : 1X di bidan
Keluhan : Tidak ada keluhan
Terapi : Tablet Fe 1X1 / hari
Anjuran : Makan makanan yang bergizi
© Trimester III
ANC : 2X di bidan
Keluhan : Pegal-pegal, nyeri epigestrik dan sering BAK
Terapi     : tablet Fe 1 x 1 / hari, vitamin
Anjuran : Istirahat yang cukup, kurangi minum di malam hari
c)  Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No.
Kehamilan
Persalinan
Anak
umur
BB/PB
penolong
tempat
1
Aterem
Spontan LBK
Laki-laki
5 tahun
3300
Bidan
BPS
2
Aterem
Spontan LBK
perempuan
3 tahun
3100
Bidan
BPS
3
Kehamilan sekarang







d)  Riwayat perkawinan
©  Perkawinan ke                                  : pertama
©  Usia perkawinan sekarang               : 10 tahun
©  Status perkawinan                            : sah
e)  Pergerakan janin dirasakan pertama kali diusia kehamilan 16 minggu.
f)   Pergerakan janin dalam 24 jam: tidak dilakukan hitungan.
g)  Masalah-masalah selama kehamilan
©  Rasa lelah                                          : ya
©  Mual muntah yang hebat                  : tidak
©  Rasa mengga                                   : tidak
©  Sakit kepala hebat terus-menerus   : tidak
©  Penglihatan kabur                             : tidak pernah
©  Rasa nyeri waktu BAB                      : tidak
©  Rasa gatal pada vulva dan vagina  : tidak
©  Nyeri tegang pada tungkai                : ya
h)  Riwayat menstruasi
© Menarche                                             : 12 tahun
© Siklus                                                    : 28-30 tahun
©  Teratur                                                 : ya
© Lanianya haid                                        : 17 hari
© Banyaknya darah                                  : 2x ganti pembalut/hari
© Bau/warna                                             : has/merah tua
© Konsistensi                                            : encer
© Dismenorhoe                                         : ada, hari pertama
© Riwayat KB                                           : Belum pernah
i)    Riwayat penyakit yang pernah/sedang dirasakan
© Tekanan darah tinggi                             : tidak
© Deconi persasi cordis                            : tidak
© Diabetes mellitus                                   : tidak
© Anemia                                                  : tidak
© Penyakit hubungan seksual                 : tidak ada
© Campak / rubella                                   : tidak
j)    Perilaku kesehatan
© Merokok                                                : tidak
© Ketergantungan obat :                           : tidak
© Minum-minuman keras                         : tidak
k)  Riwayat Psikologis
© Ibu mengatakan bahwa kehamilannya direncanakan.
© Ibu mengatakan bahwa ia sangat senang dengan kehamilannya.
© Ibu dan keluarga berharap semoga dalam kehamilan dan persalinannya berjalan normal tidak ada halanagn satu apapun.
l)    Pola Kegiatan sehari-hari
© Nutrisi :
a.Pola makan                                        : teratur
b.Frekuensi makan                   : 3x sehari
c.     Jenis makanan                              : nasi, sayur, ikan
d.Jumlah minum sehari                         : 8 gelas/hari
© Pola Eliminasi
BAK
a.Frekuensi                                : ± 7x sehari
b.          Bau                                              : khas
c.          Warna                                         : kekuningan
BAB
a.          Frekuensi                                    : 1x/hari
b.          Warna/bau                                  : kuning/has
c.          Konsistensi                                  : lunak
© Pola istirahat tidur
a.          Tidur siang                                   : tidak biasa
b.          Tidur malam                                : 22:00-06:00 pagi
© Hybine perorangan
a.          Frekuensi mandi                         : 2x dan memakai sabun
b.          Frekuensi sikat gigi                     : 3x sehari dan memakai odol
c.          Mencuci rambut                          : 3x/minggu dan
memakai shampoo
m) Riwayat kesehatan keluarga
© Penyakit menular dalam keluarga        : tidak ada
© Penyakit kelamin dalam keluarga         : tidak ada
© Penyakit menahun dalam keluarga     : tidak ada
© Penyakit keturunan kembar                   : tidak ada
3.      Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
a)    Keadaan umum                                         : baik
©  Kesadaran                                         : compes medis
©  Keadaan emosional                          : stabil
b)    Tanda-tanda vital         
©   TD                                                    : 110/80 mmHg
©   N                                                      : 84 x/m
©   S                                                      : 36,5ºC
©   R                                                      : 24 x/m
c)    Tinggi Badan
©  Berat badan                                       : 58kg
©  Lila                                                     : 24 cm
©  BB sebelum hamil                             : 50 kg
©  BB sekarang                                     : 58 kg
©  Kenaikan BB selama hamil              : 8 kg
©  Tingi badan                                       : 158 cm
d)      Pemeriksaan fisik
a).  kepala
© Benjolan                                       : tidak ada
© Bersih                                         : ya, bersih
b).  Muka
© Cloasma gravidarum                 : tidak ada
© Edenia                                       : tidak
c).  Mata
© Simetris                                      : ya
© Konjungtiva                                : tidak anemis
© Sclera                                         : tidak ikterus
d).  Telinga
© Simetris                                      : ya
© Bersih                                         : ya
© Serumen                                    : tidak ada
© Perdengaran                              : baik
e).  Mulut/Gigi
© Stomatitis                                   : tidak ada
© Faetorex oral                              : tidak
© Daries                                         : tidak ada
© Gigi palsu                                   : tidak ada
f).   Leher
© Pembesaran kelenjar thyroid   : tidak ada pembesaran
© Pembengkakan kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
g).  Dada
© Jantung                                      : tidak ada keluhan
© Paru-paru                                   : lembek
© Payudara                                   : lembek. Simetris ki-ka
·       Pembesaran                        : membesar
·       Puting susu                          : menonjol
·       Pengeluaran ASI                 : belum ada
h).  Pinggang/punggung
© Posisi tulang belakang              : lordosis
© Nyeri pinggang                           : ada
).  Abdomen
© Bekas luka operasi                   : tidak ada
© Striaee                                       : ada
© TFU sesuai usia kehamilan     : ya
© Palpasi
·Leopold I                                     : TFU pertengahan PX- pusat.            Pada fundus teraba keras, bulat, melenting yang berarti kepala. TFU 35 cm
·Leopold II                                    : perit ibu sebelah kiri teraba lebar dan memberikan tekanan yang besar berarti punggung. PUKI.
·Leopold III                                   : bagian terbawah janin teraba lunak, kurang bundar, kurang melenting berarti bokong. Presentasi bokong.
·Leopold IV                                  : bokong belum masuk pintu atas panggul.
 Auskutasi
© Bjf                                             : ada terdengar
© Frekuensi                                 : teratur 140 x/m
i).  Tangan dan Kaki
©  Oedema                                     : tidak ada
©  Keluhan sendi                            : tidak ada
©  Kemerahan                                : tidak ada
©  Varises                                       : tidak ada
©  Reflex patella                             : ya +/+
©  Kuku                                           : tidak pucat, bersih.
j).   Pemeriksaan Genetalia
©  Perineum terdapat bekas hecting persalinan yang lalu.
©  Vulva/vagina
·         Pengeluaran                         : tidak ada
·         Konsistensi                           : tidak ada
·         Warna                                  : tidak ada
·         Oedema                               : tidak ada
·         Varises                                 : tidak ada
·         Rasa nyeri                            : ada
©   Kelenjar bartholini
·         Bengkak                               : tidak dilakukan pemeriksaan
·         Rasa nyeri                            : tidak dilakukan pemeriksaan

©  Anus
·         Haemoroid                        : tidak ada
©  Pemeriksaan dalam
·         Dinding vagina                  : tidak dilakukan pemeriksaan
·         Posisi serviks                    : tidak dilakukan pemeriksaan
·         Keadaan serviks               : tidak dilakukan pemeriksaan
·         Pembukaan serviks          : tidak dilakukan pemeriksaan
©  Peluemetri
·         Promentonum                   : tidak dilakukan pemeriksaan
·         Linea tuminalis                  : tidak dilakukan pemeriksaan
·         Sacium                              : tidak dilakukan pemeriksaan
·         Arcuspubis                        : tidak dilakukan pemeriksaan
·         Spina ischiadika                : tidak dilakukan pemeriksaan
·         DS loceygis                       : tidak dilakukan pemeriksaan
4.    Pemeriksaan laboratorium
HB                                                               : 11 gr%
Protein urine                                                : (-)
Reduksin                                                     : (-)
B.   INTERPRESTASI DATA DASAR, DIAGNOSA, DAN KEBUTUHAN
1.    Diagnosa
Ibu G3P2A0 hamil 36 minggu, janin tunggal, hidup, Intrauterine dengan
presentasi bokong.
Dasar:
a) Ibu mengatakan hamil anak ke-3
b) HPHT : 11 April 2006
c) Leopold I : Pertengahan Px Pusat, TFU : 35 cm
d) Leopold II : Puki
e) Leopold III: Bokong
f) Leopold IV: Bokong belum masuk PAP
g) DJJ : 132 X/menit
h) Hb : 11gr%
2.  Masalah
a)      Gangguan aktifitas yang berupa pegal-pegal dan kram pada kaki.
Dasar ;
ü  Ibu mengatakan merasa pegal-pegal pada daerah punggung dan kaki
ü  Ibu mengatakan sering kram pada kaki apabila kelelahan
b)      Ibu merasa cemas dan khawatir proses persalinannya akan sulit karena letak bayi yang sungsang
Dasar :
ü  Ibu mengatakan takut persalinannya susah karena letak bayinya
sungsang
ü  Ibu mengatakan cemas menghadapi persalinannya
Kebutuhan
1)    Penyuluhan tentang perubahan fisiologis yang terjadi dalam kehamilan seperti gangguan kenyamanan yang berupa pegal-pegal pada punggung dan kaki
2)     Penyuluhan tentang keebutuhan gizi ibu hamil dan persiapan-persiapan persalinan
3)    Penyuluhan tentang senam hamil untuk kehamilan letak sungsang dan latihan relaksasi
4)    Pemberian Fe dan vitamin
5)    Kontrol ulang bila ada keluhan
6)    Diit karbohidrat pada trimester III
C.   IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Masalah potensial yang mingkin dihadapi adalah rupture perineum pada ibu, distosia, dan hipoksia pada janin.
D.   INDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI SERTA RUJUKAN
1.    Apabila tafsiran BBL berat, rencanakan kolaborasi dengan dokter karena ditakutkan terjadi kesulitan saat persalinan.
2.    Apabila ada tanda-tanda bahaya kehamilan segera merujuk.
E.    PERENCANAAN
1.    Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini.
2.    Beritahu ibu bahwa kehamilannya letak sungsang.
3.    Beri dukungan pada ibu agar tidak cemas.
4.    Anjurkan ibu untuk breast care dan ajarkan caranya.
5.    Beritahu ibu untuk selalu membersihkan payudaranya
6.     Ajarkan cara-cara breast care
7.    Beri terapi Fe 1X1 tablet/hari, kalsium laktat 3X1 tablet/hari dan vitamin B kompleks 3X1 tablet/hari
8.    Ajarkan pada ibu tentang teknik senam hamil untuk kehamilan sungsang dan menganjurkan melaksanakannya dirumah
9.     Ajarkan gerakan senam hamil pada ibu Ajarkan kneeces position pada ibu Anjurkan ibu untuk melakukannya dirumah
10.   Anjurkan pada ibu untuk diit karbohidrat pada trimester III
11.  Anjurkan ibu untuk mengurangi porsi nasi
12.  Anjurkan ibu untuk makan banyak sayur dan buah-buahan
13.   Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan
14.  Anjurkan ibu untuk tidur minimal 6-8 jam pada malam hari dan 30 menit pada siang hari
15.  Anjurkan ibu mengurangi aktifitas-aktifitas berat
16.  Beri informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda dan persiapan pesalinan.
17.  Beri tahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan
18.   Beri tahu ibu tanda-tanda persalinan
19.  Beri tahu ibu Persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum bersalin
20.  Anjurkan pada ibu untukmelakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan
F.     PELAKSANAAN
1.    Menjelaskan pada ibu kondisinya saat ini
2.    Memberitahu ibu bahwa kehamilannya letak sungsang
3.    Memberi dukungan pada ibu agar tidak cemas
4.     Menganjurkan ibu untuk breast care dan ajarkan caranya
5.    Memberitahu ibu untuk selalu membersihkan payudaranya setiap hari
6.    Mengajarkan cara-cara breast care yang benar pada ibu
7.    Memberi terapi Fe 1X1 tablet/hari, kalsium laktat 3X1 tablet/hari
8.    Beri ibu tablet Fe 1X1/hari
9.     Beri Ibu kalium laktak 3X1/hari
10.  Mengajarkan pada ibu tentang teknik senam hamil untuk kehamilan sungsang dan menganjurkan melaksanakannya dirumah
11.  Mengajarkan gerakan senam hamil pada ibu
12.  Mengajarkan kneeces position pada ibu
13.  Menyarankan ibu untuk sering berlatih jongkok agar janin lekas turun ke PAP
14.  Menyarankan ibu untuk melakukan pekerjaan rumah yang banyak menggunakan posisi seperti jongkok
15.  Menganjurkan ibu untuk melakukannya di rumah
16.   Menganjurkan pada ibu untuk diit karbohidrat pada trimester III
17.  Anjurkan ibu untuk mengurangi porsi nasi
18.  Mnjelaskan makanan-makanan yang baik bagi kehamilan ibu
19.  Anjurkan ibu untuk makan banyak sayur dan buah-buahan
20.   Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berlebihan
21.   Anjurkan ibu untuk tidur minimal 6-8 jam pada malam hari dan 30 menit pada siang hari
22.   Anjurkan ibu mengurangi aktifitas-aktifitas berat
23.  Beri informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda dan persiapan pesalinan.
24.  Beri tahu ibu tand-tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan dan KPD.
25.  Beri tahu ibu tanda-tanda persalinan seperti his yang semakin kuat, ada keinginan ingin meneran, ibu mengeluarkanlendir bercampur darah.
26.   Beri tahu ibu Persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum bersalin juga dengan keuangan ibu.
27.  Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan
28.   menganjurkan ibu segera dating jika ada keluhan.
29.   Pada saat konsultasi ingatkan ibu untuk dating kembali memeriksakan kandungannya.
G.    EVALUASI
1.    Ibu mengatakan mengerti dengan kondisinya saat ini
2.    Ibu mengatakan mengerti cara breast care yang benar dan akan melakukannya setiap hari
3.    Ibu mengatakan akan meminum tablet Fe dan tablet kalsium laktat
4.    Ibu mengatakan mengerti tentang teknik senam hamil untuk kehamilan sungsang dan mengatakan akan melaksanakan yang dianjurkan bidan di rumah
5.    Ibu bias menyebutkan makanan-makanan yang baik bagi kehamilannya dan akan mengurangi porsi makan nasinya serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah
6.     Ibu mengatakan akan istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang
berlebihan
7.    Ibu mengatakan mengeti dan bias menyebutkan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda dan persiapan pesalinan.
8.    Ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang pada 1 minggu yang akan dating dan segera jika ada keluhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar